Dapat tugas mengunjungi Mataram di penghujung 2011 ? Siapa Takut...walaupun sempat bingung juga untuk pemesanan tiket pesawat kesana, namun setelah pontang - panting kesana kemari, termasuk merepotkan bagian ticketing kantor, akhirnya saya dan bersama dengan seorang teman berangkat dengan menggunakan maskapai penerbangan pelat merah menuju Mataram pada pukul 6 sore dari Jakarta. Sebelumnya, saya telah mengupayakan untuk dapat berangkat pagi atau siang dengan maskapai apa saja sehingga sampai di Mataram dapat langsung bertugas. Namun, musim liburan anak sekolah sekaligus menjelang Natal akhirnya membuat jadwal keberangkatan kami pun mundur hingga sore hari.
Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam setengah dan delay sekitar 30 menit, pesawat yang kami tumpangi pun akhirnya mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL). Ini merupakan kali kedua saya mengunjungi Mataram, setelah sebelumnya pada Maret 2010 sempat berkeliling beberapa hari hingga Gili Terawangan. Bila bandar udara sebelumnya terletak di Cakranegara dan tidak jauh dari pusat kota Mataram, bandar udara dengan kelas internasional sekarang berada di Praya dan sudah lebih modern. Bandara baru ini terletak sekitar 40 km dari Mataram. Jam di pergelangan tangan saya menunjukkan pukul 09 malam dan masih menggunakan standar waktu Indonesia barat ketika bertemu dengan penjemput kami yang berasal dari unit kerja di Praya, Mas Khadafi. Untuk menuju Mataram diperlukan waktu sekitar 1 jam dan karena tidak begitu menikmati santap malam di atas pesawat tadi, saya meminta agar mencari makan malam dulu sebelum menuju hotel. Pilihan saya adalah menu lokal, Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung. Mas Khadafi dan driver-nya pun coba mencari rumah makan yang masih buka karena jam telah menunjukkan pukul 23.00 WITA sewaktu memasuki kota Mataram. Setelah mengitari kota beberapa kali, akhirnya kami pun menemukan rumah makan yang masih beroperasi dengan menu Ayam Taliwang plus Plecing Kangkung.
Selesai makan malam yang kemalaman, kami pun menuju hotel tempat beristirahat malam ini. Untuk efisiensi waktu, maka teman - teman Cabang Mataram memesankan kamar di hotel yang dekat kantor, tidak di daerah Senggigi. Itu sih maunya kita..... Sebelum beristirahat, saya pun mempersiapkan Canon EOS 500D berikut lensa Tamron 18-270mm untuk pemotretan besok pagi sebelum ke kantor. Saya memilih untuk ke Senggigi karena seingat saya perjalanan kesana tidak begitu jauh. Apalagi setelah melihat jadwal penugasan untuk besok yang penuh dan padat, niat saya semakin bulat untuk berangkat ke Senggigi sehabis Subuh.
Rabu, 21 Desember 2011
04.00 WITA
Walaupun belum puas beristirahat, namun saya harus buru - buru bangun, siap - siap untuk sholat Subuh setelah itu langsung berangkat menuju Senggigi. Saya berharap mudah - mudahan cuaca cerah dan tidak berawan.
05.00 WITA
Awalnya saya sudah buat janji dengan petugas cleaning service hotel untuk mengantarkan saya ke Senggigi. Selain hemat, hal ini saya yakini lebih aman daripada naik ojek atau angkutan umum lainnya. Namun karena dia masih bertugas, saya pun akhirnya naik Blue Bird ke Senggigi. Jalanan masih lengang ketika kami meluncur ke daerah wisata yang terletak di Lombok Barat tersebut. Setelah 15 menit menempuh perjalanan dari hotel, kami pun sampai di Senggigi. Sesi pemotretan pun dimulai...
04.00 WITA
Walaupun belum puas beristirahat, namun saya harus buru - buru bangun, siap - siap untuk sholat Subuh setelah itu langsung berangkat menuju Senggigi. Saya berharap mudah - mudahan cuaca cerah dan tidak berawan.
05.00 WITA
Awalnya saya sudah buat janji dengan petugas cleaning service hotel untuk mengantarkan saya ke Senggigi. Selain hemat, hal ini saya yakini lebih aman daripada naik ojek atau angkutan umum lainnya. Namun karena dia masih bertugas, saya pun akhirnya naik Blue Bird ke Senggigi. Jalanan masih lengang ketika kami meluncur ke daerah wisata yang terletak di Lombok Barat tersebut. Setelah 15 menit menempuh perjalanan dari hotel, kami pun sampai di Senggigi. Sesi pemotretan pun dimulai...
Selain mengitari Senggigi, sang supir taksi pun mengajak saya untuk melihat view kota Mataram dari daerah perbukitan yang disebut Villa Jo. Dari Senggigi, kami pun menanjak naik menuju Villa Jo yang merupakan daerah perumahan atau villa bagi bule - bule berduit. Jadi jangan heran, kalau lokasinya asri dan tertata rapi.
06.30 WITA
Jalan sudah ramai pagi ini. Orang - orang siap menuju tempat kerjanya, sementara saya masih asyik motret di Senggigi. Waktunya untuk menuju hotel, bersiap - siap memulai tugas di Mataram hari ini. Tapi, dalam perjalanan kembali ke hotel, saya pun menyempatkan untuk mengambil beberapa gambar.
Jalan sudah ramai pagi ini. Orang - orang siap menuju tempat kerjanya, sementara saya masih asyik motret di Senggigi. Waktunya untuk menuju hotel, bersiap - siap memulai tugas di Mataram hari ini. Tapi, dalam perjalanan kembali ke hotel, saya pun menyempatkan untuk mengambil beberapa gambar.
Waktu untuk motret hari selesai sudah. Sekarang, giliran untuk memulai tugas. Saya berharap mudah - mudahan besok sebelum pulang ke Jakarta bisa mampir ke Pantai Kuta, yang terletak tidak jauh dari Bandara.
Salah satu foto yang saya ambil terkait tugas di Mataram adalah seperti yang satu ini...
Kamis, 22 Desember 2011
10.00 WITA
Tidak disangka dan tidak dinyana, seluruh tugas selesai lebih awal dari yang diperkirakan. Pesawat yang rencananya membawa saya dan Pak Iskandar, teman seperjalanan kali ini, dijadwalkan berangkat pukul 12.35 WITA. Kami masih punya waktu untuk menyempatkan mampir ke Pantai Kuta, apalagi cuaca hari ini cukup cerah. Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam setengah dari Mataram, kami pun sampai di daerah wisata Pantai Kuta. Namanya memang mirip dengan pantai yang terdapat di Bali, namun suasananya tidak seramai disana. Masih asli dan asri. Driver yang membawa saya mewanti - wanti agar saya tidak membeli souvenir yang dijajakan di Pantai Kuta karena hal ini bisa membuat saya dikerumunin para penjual. Paling tidak begitu nasihat sang Driver kepada kami.
10.00 WITA
Tidak disangka dan tidak dinyana, seluruh tugas selesai lebih awal dari yang diperkirakan. Pesawat yang rencananya membawa saya dan Pak Iskandar, teman seperjalanan kali ini, dijadwalkan berangkat pukul 12.35 WITA. Kami masih punya waktu untuk menyempatkan mampir ke Pantai Kuta, apalagi cuaca hari ini cukup cerah. Setelah menempuh perjalan sekitar 1 jam setengah dari Mataram, kami pun sampai di daerah wisata Pantai Kuta. Namanya memang mirip dengan pantai yang terdapat di Bali, namun suasananya tidak seramai disana. Masih asli dan asri. Driver yang membawa saya mewanti - wanti agar saya tidak membeli souvenir yang dijajakan di Pantai Kuta karena hal ini bisa membuat saya dikerumunin para penjual. Paling tidak begitu nasihat sang Driver kepada kami.
Benar juga nasehat driver kami. Para penjual souvenir di Pantai Kuta ini membuat acara jeprat - jepret jadi tidak nyaman. Berkali - kali sudah saya dan teman saya sampaikan bahwa kami tidak berniat untuk membeli barang dagangannya, namun para penjual yang umumnya masih anak - anak ini seakan - akan tidak peduli. Pak Iskandar, teman saya, pun akhirnya memutuskan untuk kembali masuk kedalam mobil. Sementara saya meneruskan mengambil beberapa gambar lagi sebelum menuju bandara.
10.35 WITA
Waktunya menuju Bandara Internasional Lombok. Dalam perjalanan saya sempatkan mampir untuk mengambil beberapa gambar Desa Wisata suku Sasak. Menurut driver kami, desa ini menyediakan pemandu untuk berkeliling desa dan melihat - lihat aktivitas sehari - hari suku asli Lombok ini. Karena keterbatasan waktu, maka saya pun hanya mengambil gambar saja. Mudah - mudahan lain kali dapat singgah dan berkeliling di desa ini.
Waktunya menuju Bandara Internasional Lombok. Dalam perjalanan saya sempatkan mampir untuk mengambil beberapa gambar Desa Wisata suku Sasak. Menurut driver kami, desa ini menyediakan pemandu untuk berkeliling desa dan melihat - lihat aktivitas sehari - hari suku asli Lombok ini. Karena keterbatasan waktu, maka saya pun hanya mengambil gambar saja. Mudah - mudahan lain kali dapat singgah dan berkeliling di desa ini.
11.05 WITA
Gerbang Bandara Internasional Lombok pun telah didepan mata. Saya memutuskan mengambil beberapa gambar bandara internasional ini. Mumpung masih ada waktu dan cuacanya sangat cerah.
Gerbang Bandara Internasional Lombok pun telah didepan mata. Saya memutuskan mengambil beberapa gambar bandara internasional ini. Mumpung masih ada waktu dan cuacanya sangat cerah.
Sayang sekali, bandara skala internasional yang baru saja dibangun dan diresmikan ini dalam keadaan yang tidak terawat. Di area sekitar bandara, ketika kami meluncur dari gerbang menuju area parkir bandara, disekelilingnya terlihat alang - alang dengan setinggi pinggang orang dewasa. Belum lagi ketika memasuki pelataran bandara. Beberapa pedagang menjajakan jualannya tanpa memperhitungkan estetika. Wah bisa jadi pasar kaget kalau otorita bandara tidak segera membenahinya. Namun menurut driver kami, kondisi ini sudah sangat berubah dan jauh lebih baik ketimbang sewaktu bandara baru diresmikan. Ya mudah - mudahan saja ada perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya, usai sudah perjalan 2 hari di Lombok. Waktunya untuk kembali ke Jakarta. Dalam hati saya berdoa, mudah - mudahan diberikan kesempatan untuk dapat kembali ke pulau yang indah ini. Masih banyak lokasi yang cantik dan indah yang belum sempat dikunjungi. Mudah - mudahan...
Pas ngaudit ya Dan?
BalasHapusHohoho, bisa sekalian jalan2 dan moto2 :)
Bukan Ngaudit Nov..tapi kunjungan ke nasabah. Aku sekarang di recovery unit untuk wilayah supervisi Sumbagsel - Papua. Jadi sering kunjungan ke Cabang - Cabang selindo. Mumpung kunjungan, kalo sempat motret ya motret..tergantung load kerjanya. Untuk motret di Mataram ini, hari pertama harus habis Subuh sudah berangkat dari hotel supaya ngga ganggu kerjaan. Hari keduanya disempatin sebelum pulang ke Jakarta, itu juga karena lokasinya searah sama bandara..
Hapuswahh makasih y mas info2 lomboknya berguna sekali ^^
BalasHapus#salam jepret
Om Alan yang baik,
HapusTerima kasih telah singgah dan sudi meninggalkan komentarnya. Salam jepret pula....