Minggu, 14 Agustus 2011

SENJA DI LOSARI, MAKASSAR

 

Ini adalah kali pertama saya melakukan kunjungan ke Makassar.  Walaupun sepenuhnya ini adalah perjalanan kedinasan untuk menyelesaikan urusan – urusan kantor, namun EOS 500D plus dengan Tamron 18-270mm VC pun siap menemani lawatan kali ini, tentunya untuk mengabadikan moment – moment indah di kota yang dulunya pernah dipanggil Ujung Pandang ini.

Akhirnya urusan kantor di hari pertama lawatan kali ini selesai juga di jam 16.00 WIB (saya sengaja tidak menyesuaikan waktu di jam tangan saya, tetap WIB) atau jam 17.00 WITA dan saatnya untuk menyelesaiakan urusan potret memotret.  Kapan lagi ? Begitu saya pikir, karena besok sore sudah kembali ke Jakarta dan jadwal dari pagi sampai siang juga sudah penuh untuk penyelesaian pekerjaan, jadi harus sore ini untuk jepret – jepret.  Lokasi yang saya pilih tentunya adalah icon kota Makassar, Pantai Losari.  Kata beberapa orang teman yang telah lebih dulu sampai di kota ini, sunset di Losari ajib banget.  Kondisi lalu lintas sepanjang jalan menunju Losari ternyata cukup ramai dan padat.  Maklumlah, orang- orang pada sibuk mencari takjil untuk persiapan buka puasa di hari ke      11 Ramadhan 1432 H.  Begitu juga di Losari, mobil dan motor sudah parkir dengan teratur di sisi jalan.  Sudah banyak pengunjung yang juga ingin menikmati sunset sekaligus membeli jajanan untuk persiapan berbuka puasa di sekitar Losari.


Losari, pantai di negeri Anging Mamiri ini memiliki panjang kira – kira 1 km dan dulunya pernah dikenal sebagai pantai dengan meja terpanjang di dunia karena banyaknya warung – warung tenda yang berjejer di sepanjang tanggul pantai.  Saat ini warung – warung itu telah ditertibkan oleh pemerintah kota dan direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari objek wisata tersebut.  Pemerintah kota juga telah membangun anjungan seluas 100.000 m2 sebagai tempat bagi para pengunjung untuk dapat menikmati keindahan Losari.  Selain itu dilokasi ini juga terdapat jogging track yang mengikuti garis pantai.  Menurut saya, pantai Losari merupakan pantai tanpa pantai.  Karena di benak saya pantai itu adalah hamparan pasir putih, namun di Losari sepertinya anda tidak akan menemukannya. 



Tanpa hamparan pasir putih pun, Losari tetap menarik sekali, terutama sunrise dan sunset nya.  Menurut situs wisatamelayu.com, salah satu keunikan Pantai Losari adalah anda dapat menikmat terbit dan terbenamnya matahari di tempat yang sama.  Subhanallah.  Dalam lawatan kali ini saya hanya berkesempatan untuk mengabadikan sunset nya saja.  Harus saya akui, sunset di Losari indah sekali.  Anda akan disuguhkan sebuah pemandangan alam yang cantik dimana matahari dengan ukuran besar dan memerah turun menuju cakralawala secara perlahan.  Kebetulan dalam pengambilan gambar sunset tersebut ada yacth yang sedang sauh di sekitar anjungan tempat saya berdiri, jadi pas sekali untuk POI (poin of interest)




Terima kasih atas kesediaan Elsie Dwi Hendri Agustina dan Irham, para sahabat di Makassar, yang telah meluangkan waktunya untuk menemani berkeliling selama di Makassar.

Makassar, I’ll be back soon...untuk kuliner dan budaya mu.

2 komentar:

  1. Bolehkah kami memakai salah satu gambar pantai losari untuk dipakai pada foto-foto di kegiatan kami??? Tentunya sebagai penghargaan, kami akan menuliskan nama anda sebagai sumber.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Zul Ashary yang baik,

      Terima kasih untuk singgah di blog saya. Tentu saja boleh untuk menggunakan salah satu gambar pantai losari yang ada di blog saya ini untuk kegiatan anda, namun mohon mencantumkan sumbernya secara jelas.

      Terima kasih.

      Hapus